Wisudawan Terbaik Teknik Listrik Rancang Alat Pantau Cuaca dan Polusi Udara

Tryando Umbu Tay Namudala Taralandu lulusan terbaik Prodi Teknik Listrik D-3, Fakultas Teknologi Industri (FTI), ITN Malang pada wisuda ke 69 periode I tahun 2023. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)

Malang, ITN.AC.ID – Kemajuan teknologi semakin mempermudah pekerjaan manusia. Teknologi dapat mendorong manusia untuk melakukan hal-hal baru. Untuk itu pemanfaatan teknologi harus bijak sehingga bisa berdampak baik bagi lingkungan, alam, dan manusia. Karena, ketika teknologi disalahgunakan maka akan berakibat pada kerusakan lingkungan, seperti polusi udara, pencemaran air, kenaikan suhu bumi dan lain sebagainya.

Informasi mengenai dampak-dampak tersebut sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Maka, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sistem monitoring, Tryando Umbu Tay Namudala Taralandu merancang alat yang dapat memantau keadaan cuaca dan tingkat polusi udara. Pemuda yang akrab disapa Ando ini merupakan lulusan terbaik Teknik Listrik D-3, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang pada Wisuda ke 69 periode I tahun 2023. Dalan skripsinya Ando membuat rancang bangun alat monitoring suhu kelembaban, polusi udara dan curah hujan.

“Saya merancang alat yang dapat memantau keadaan cuaca dan tingkat polusi udara dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sistem monitoring,” kata pemilik IPK 3.61 ini.

Baca juga : Atlet Pencak Silat Cempaka Putih ITN Malang Raih Medali Kejurda Jatim

Dijelaskan Ando, peralatan yang digunakan untuk mengolah data dari sistem kerja sensor adalah ATmega328. Sensor pengukuran yang digunakan antara lain, tipping bucket untuk mengukur curah hujan, modul BMP280 untuk membaca suhu dan kelembaban, dan untuk mengukur jumlah gas metana yang ada di udara menggunakan sensor gas MQ-4, serta TGS2602 untuk membaca gas amonia dan gas hidrogen sulfida (H2S).

Hasil pengujian tipping bucket volume curah hujan 14mm setiap 20 detik, dan akan selalu berubah tergantung jumlah tekanan air yang turun. Pengujian suhu, kelembaban dan jumlah gas dari setiap sensor semua berkalibrasi dengan baik menampilkan data yang akurat dengan selisih yang tidak jauh berbeda.

Alat monitoring suhu dan kelembaban, polusi udara, dan curah hujan buatan mahasiswa Teknik Listrik D-3 ITN Malang. (Foto: Istimewa)

“Mengukur curah hujan caranya dengan melihat air hujan menetes ke penampung. Kemudian turun ke bagian dalam mengenai jungkat jungkit. Setiap terkena tetesan jungkat jungkit akan bergerak. Berapa jumlah tetesan dalam 20 detik dikali luas penampung 0,07 mm sebagai volume maksimum dari sensor. Maka, dapat dihasilkan data curah hujan per 20 detik berapa mm. Debit airnya bisa dikategorikan rendah, sedang, dan tinggi dalam 20 detik. Misal, kalau sedang bisa dapat 29 kali tetesan. Nanti informasinya langsung masuk aplikasi,” terang putra Ndawa Raja, dan Margaretha Namudala ini.

Alat monitoring terbuat dari rangka besi setinggi 3 meter, dilengkapi dengan 3 kaki. Sebenarnya dalam alat ini terdapat banyak sensor seperti kecepatan arah angin, sensor gempa dan lain-lain. Tapi Ando hanya fokus kepada sensor monitoring suhu dan kelembaban, polusi udara, dan curah hujan. Dengan urutan sensor dari atas ke bawah: alat pengukur curah hujan, polusi udara, serta alat pengukur suhu dan kelembaban. Pada alat pengukur polusi udara terdapat dua sensor yang digunakan untuk mendeteksi gas amonia dan gas metana.

“Misalnya sensor alat menangkap gas amonia nanti langsung masuk ke program aplikasi. Membaca sensitifitasnya 300-1000 PPM dalam satuan gas,” imbuhnya.

Baca juga : Putri Bali jadi Lulusan Terbaik, Kaji Perubahan Kawasan Resapan Air Kota Denpasar Bali

Sebagai mahasiswa perantauan Ando memanfaatkan betul selama kuliah di ITN Malang. Ia aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik D-3. Putra asal Sumba Timur ini mengaku banyak mendapat ilmu dan pengalaman selama kuliah. Semua itu berkat bimbingan dari dosen-dosen yang berpengalaman, dan dukungan dari teman-temannya di Teknik Listrik D-3.

“Lingkungan organisasi yang baik tanpa adanya senioritas. Senang dan bangga pernah kuliah di ITN Malang. Semoga kedepannya ITN Malang semakin maju,” katanya. Skripsi Ando dibawah bimbingan Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT, Ir. M. Abd. Hamid, MT. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

id_IDIndonesian